Minggu, 18 Juli 2010

Hakikat Manusia

A. Manusia Menurut Manusia
Socrates mengatakan bahwa belajar yang sebenarnya ialah belajar tentang manusia.
Socrates (470-399 SM), Mengungkapkan pemikirannya tentang manusia. Bahwa pada diri manusia terpendam jawaban mengenai berbagai persoalan dunai. Menurut Socrates, manusia itu bertanya tentang dunia dan masing-masing mempunyai jawaban tentang dunia. Tetapi, demikian Socrates, sering kali manusia itu tidak menyadari bahwa dalam dirinya terpendam jawaban-jawaban bagi persoalan yang dipertanyakan. Berdasarkan pendapatnya itu, Socrates berbicara dengan setiap orang yang dijumpainya untuk menggali jawaban-jawaban yang ada didalam diri orang itu dengan menggunakan metode tanya jawab yang kelaknya disebut Metode Socrates (Socratic Method). Socrates mengatakan adalah kewajiban setiap orang mengetahui dirinya sendiri lebih dahulu jika ia ingin mengetahui hal-hal diluar dirinya. Menurut Socrates, salah satu hakikat (essence) manusia adalah ia ingin tahu dan untuk itu harus ada orang yang membantunya yang bertinndak sebagai bidan yang membantu bayi keluar dari rahim ibunya. Socrates dihukum mati pada tahun 399 SM oleh pengadilan Athena dengan tuduhan mempengaruhi anak muda dengan pemikiran yang buruk.
Plato adalah salah seorang murid Socrates, ia meninggal pada tahun 347 SM. Menurut Plato, jiwa manusia adalah entitas non material yang terdapat terpisah dari tubuh. Menurutnya, jiwa itu ada sejak sebelum kelahiran, jiwa itu tidak dapat hancur alias abadi. Plato mengatakan bahwa hakikat manusia itu ada dua yaitu rasio dan kesenangan (nafsu). Pada bagian lain Plato berteori bahwa jiwa manusia memiliki tiga elemen, yaitu roh, nafsu dan rasio.Dalam hal hidup bermasyarakat, Plato berpendapat bahwa hidup bermasyarakat itu merupakan jeharusan bagi manusia; manusia tidak dapat hidup sendirian. Berdasarkan tiga unsur hakikat manusia, Plato membagi manusia menjadi tiga kelompok. Pertama, manusia yang didominasi oleh rasio yang hasrat utamanya ialah meraih pengetahuan; kedua, manusia yang didominasi roh yang hasrat utamanya ialah meraih reputasi, dan ketiga, manusia yang didominasi nafsu yang hasrat utamanya pada materi. Tugas rasio adalah mengontrol roh dan nafsu.
Rene Descartes (1596-1650) adalah filosof Prancis. Descartes berpendapat bahwa ada dua macam tingkah laku, yaitu tingkah laku mekanis yang ada pada binatang dan tingkah laku rasional yang ada pada manusia. Ciri rasional pada tingkah laku manusia ialah ia bebas memilih, pada hewan kebebasan itu tidak ada. Descartes berpendapat bahwa berpikir itu swangat central pada manusia, manusia menyadari keberadaannya karena ia berpikir (cogito ergo sum). Sebagai penganut rasiolisme yang sangat fanatic Descartes hanya meyakini bahwa yang ada itu hanyalah dirinya sendiri, karena satu-satunya yang ia ketahui adalah dirinya sendiri. Descartes yang mengatakan bahwa manusia memiliki emosi yang muncul dalam berbagai kombinasi yaitu cinta (love), gembira (joy), keinginan (desire), benci (rage), sedih (sorrow) dan kagum (wonder). Yang terpenting dalam pemikiran Descartes ialah pendapatnya tentang posisi sentral akal (rasio) sebagai esensi (hakikat) manusia.
Thomas Hobbes(1588-1629) adalah tokoh aliran empirisme yang terkenal dengan teori mekanis dalam psikologi. ia mengatakan bahwa dalam tingkah laku ada dasar dan ada tujuan. Ia mengatakan bahwa pada hakikatnya semua orang bersifat mementingkan diri sendiri. dengan demikian, manusia menyusun dan menyetujui semacam kontrak sosial yang mengatakan bahwa setiap orang harus manghargai dan menjaga hak orang lain. Akhirnya kontrak sosial ini lah yang menjadi salah satu hakikat manusia.
Jhon Locke(1623-1704) adalah filosof inggris. padanya yang terkenal ialah teori tabula rasa yang mengatakan bahwa jiwa manusia itu saat di lahirkan laksana kertas (istilalhnya meja lilin) kemudian diisi dengan pengalaman-pengalaman yang diperoleh dalam hidupnya. Immanuel Kant (1724-1804) adalah filosof besar dunia. Dia orang Jerman. Menurut Kant, manusia tidak akan mampu mengendali dirinya sendiri. Manusia mengenali dirinya berdasarkan apa yang tampak. Pendapat kant yang penting bagi dunia pendidikan ialah bahwa manusia adalah makhluk rasional,manusia itu bebas bertindak berdasarkan alasan moral, manusia bertindak bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri.
Imannuel kant(1724-1804) adalah filosof besar dunia. dia orang jerman. Menurut kant manusia tidak akan mampu mengendali dirinya sendiri. Manusia mengendali dirinya berdasarkan apa yang tampak. Pendapat kant yang penting bagi dunia pendidikan ialah pendapatnya yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk rasional, manusia itu bebas bertindak berdasarkan alas an moral, manusia bertindak bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri.
B. Manusia menurut Tuhan
Menurut al-qur’an, manusia adalah ciptaan Tuhan. Al-qur’an menyatakan bahwa manusia itu mempunyai unsur jasmani (material). Didalam QS. Al a’raf ayat 31 tuhan mengatakan bahwa makan dan minum bagi manusia adalah suatu keharusan. Al-syaibani (1979:131-132) mengutip hadist nabi SAW yang menerangkan bahwa manusia itu mempunyai aspek jasmani. Pentingnya fungsi jasmani dalam islam terlihat juga didalam QS. Al baqoroh ayat 57,60,168; begitu juga dalam QS.al a’raf ayat 31-32. Kesimpulannya ialah unsure jasmani merpakan salah satu esensi(hakikat)manusia. Akal adalah salah satu aspek penting dalam hakikat manusia.harun nasution (1982:39-48) menjelaskan bahwa ada tujuh kata yang digunakan al-qur’an untuk mewakili qaaf ayat 6-7, kedua kata tadabbara, seperti dalam surat shad ayat 29. Ketiga kata tafakkara seperti didalam surat al-Nahl ayat 68-69, keempat kata faqiha, kelima kata tadzakara, keennam kata fahima, dan ketujuh ‘aqala. Aspek lainnya ialah ruh atau ruhani. Terdapat didlam al-qur’an antra lain dalam surat al hijr ayat 29.Al syaibani (1979:130) menyatakan bahwa manusia memiliki tiga potensi yang sama pentingnya yaiu jasmani, akal, dan ruh.
Muhammad quthb (1988:31) menyatakan bahwa aksistensi manusia ialah jasmani, akal dan ruh.
Abdul Fattah jalal mencoba membedakan antara ruh dan qolb. Menurutnya (1988:62-64) kata al qalb dan al quluub tertulis 132 kali dalam al Qur’an. Kesimpulaanya: tentang ruh kita tidak mengetahui hakikatnya, kita hanya tahu bahwa ruh itu ada, menjadi bagian dari manusia, dan ruh itu esensial. Al qalb, yang di sini diartikan ruhani, adalah tempat bersemayamnya iman.
Iman dalam al qalb atau ruhani. Ini disebutkan dalam al qur’an surat al ma’idah ayat 41. Surat al hujaraat ayat 14 lebih tegas lagi menerangkan hal itu. Menurut al-qurthubi (jalal :1988:63) kata al-quluub di baca rafa’ (al-qulubu) karena ber fungsi sebagai subject (fa’il) dan takwa di idlafat kan ( di sandarkan ) kepada kata al- qulub. Abdul fattah jalal mengutip QS. Al isro ayat 85 ia mengatakan bahwamanusia tidak akan dapat memahami hakikat ruh. Hakikat manusia menurut al-qur’an ialah bahwa manusia itu terdiri atas unsure jasmani,akal dan ruhani. Konsekuensinya, pendidikan harus didesain untuk mengembangkan jasmani, akal, dan ruhani manusia.
Quraish shihab (2000:278-279) mengatakan bahwa ada tiga kata yang di gunakan al-qur’an untuk menunjuk manusia yaitu (1) insan, ins, dan nas atau unas, (2) basyar, dan (3) bani adam dan zuriah adam. Istilah insane menurut quraish shihb(2000:280), lebih tepat di bandingkan dengan pendapat yang mengatakan bahwa insane terambil dari kata nasiya yang berarti lupa atau nasa yang berarti guncang. Menurut quraish shihb, kata basyar terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti penampakan sesuatu dengan baik dan indah. Manusia dinamai basyar karna kulitnya tampak jelas dan berbeda dengan kulit binatang. Adapun istilah bani adam dan zuriah adam maksudnya ialah manusia itu adalah turunan adam, kelebihan manusia ialah :
1) Dijadikan Allah sebagai kholifah ( wakil ) di bumi (surat 2 ayat 30; surat 6 ayat 122)
2) Dimuliakan Allah dan diberi kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain(surat 17:70)
3) Diberi alat indera dan akal ( surat 16:78 ; surat 30:8 )
4) Tempat tinggal yang lebih baik dibandingkan dengan makhluk lain
5) Memiliki proses regenerasi yang teratur
6) Diberi daya berusaha dan usahanya dihargai ( surat 53:79 )


Adapun kelemahan manusia ialah sbb :
1) Manusia adalah makhluk yang lemah ( surat 4:28 ).
2) Manusia memiliki kencenderungan nakal.
3) Manusia itu sombong, dan tidak mau berterima kasih, dan mudah putus asa.
4) Manusia itu sering mencelakakan diri sendiri.
5) Manusia itu senang membantah ( QS.16:4 ;QS. 18:54 ).
6) Manusia itu bersifat tergesa-gesa.
7) Manusia itu pelit.
8) Manusia itu adalah makhluk suka mengeluh.
9) Manusia itu mempunyai kecenderungan untuk berbuat maksiat terus-menerus dan bertindak melampaui batas ( surat 75:5 ).
Al-qur’an juga menjelaskan bahwa manusia memiliki fitrah . fitrah ialah potensi. Potensi manusia itu sbb:
1) Sebagai makhluk sosial ( surat 49:14 ).
2) Sebagai makhluk yang ingin beragama ( surat 5:3 ; surat 7:172 ).
3) Manusia itu mencintai wanita dan anak-anak.
4) Mencintai ternak dan sawah ladang.
5) Manusia itu mencintai harta benda yang banyak.
6) Mencintai kuda-kuda pilihan.

C. Inti Manusia
Kesalahan yang sering muncul bahwa mendesain pendidikan secara parsial. al-syaibani ia mengatakan bahwa manusia itu terdiri atas tiga unsure yang sama pentingnya, yaitu jasmani, akal dan ruhani. Jasmani, akal dan ruhani itu membangun manusia laksana sisi-sisi sebuah segitiga sama kaki.

Akal Ruhani

Jasmani
jasmani
Pendidikan haruslah terarah membina tiga unsur itu secara proporsional. Perkembangan yang proposional itu ialah bila ketiga unsur itu sudah terintegrasi. Ciri terintegrasi dalam hal ini ialah bila setiap tindakan telah melalui pertimbangan ketiga unsur itu; setiap tindakan di-“iya”_kan oleh ketiga unsur itu.
Orang Yunani, lebih kurang 600 tahun SM telah mengingatkan bahwa tugas pendidikan ialah membatu manusia. Manusia dikendalikan oleh world view-nya; karena iman adalah sesuatu world view, maka manusia dikendalikan oleh imannya. Jadi, inti manusia adalah imannya. Inti manusia ialah sesuatu yang bersifat Ilahiyah. Kelihatannya, inti manusia itu seperti lilin yang menyala. Hadits itu tidak berlawanan dengan ayat al qur’an. Hadits itu menerangkan bahwa inti manusia ada di dalam qalbu, sama yang di jelasksan al qur’an itu. Kesimpulan bahwa inti manusia, paling esensial manusia, ialah imannya dan iman itu berada di dalam qalbu.
Peneliti Barat mengatakan bahwa kesejatian manusia adalah emosi. Ada juga yang kelihatannya lebih maju dengan mengatakan inti manusia ialah spirit. Apa yang di katakan al qur’an tidaklah berlawanan dengan apa yang di katakan peneliti Barat yang mengatakan bahwa inti manusia itu adalah emosi atau spirit. Qashar itu adalah jasmani atau tubuh empirik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar